Posting ini saya buat sejujurnya, dan sebenarnya, dan karena rasa kesal karena usaha melalui jalur resmi tidak membawa hasil, bahkan tidak dianggap. Saya memiliki semua bukti, semua screenshot dari HP.
Semoga cerita nyata ini menjadi peringatan bagi saudara, kerabat, maupun khalayak umum untuk sangat berhati-hati memberi barang di platform (peron, serambi) Akulaku, karena disaat bermasalah, tidak akan dibantu.
Pada titik ini, sudah jenuh untuk mengurus ini untuk diri sendiri, tapi paling tidak, hati saya lega saat sudah memberikan peringatan akan perilaku busuk Akulaku dan toko bernama Sinar Abadi (mengaku di Jakarta Barat, tapi hanya Tuhan Maha Mengetahui) atau oknumnya, sama saja bagi saya.
Ada beberapa opsi lagi, sebetulnya:
- Ke kantor Akulaku langsung, di Jakarta.
- Melaporkan kasus ini ke BPKN
Tapi, terus terang saja, dan tentu ini yang diharapkan juga Akulaku maupun para toko penipu, saya lebih menghargai Waktu saya, daripada mengejar kebodohan ini.
Posting ini adalah Jalan Tengah, antara kesal ingin menindaklanjuti para penipu ini, dengan menghargai prioritas Waktu pribadi.
Tentang Akulaku
Akulaku adalah platform e-commerce di Indonesia yang mempermudah sistem cicilan untuk pembelian barang-barang eceran, dengan syarat bunga yang cukup besar, sistem mikrocredit (tapi makrobunga!).
Akulaku sendiri sepertinya hanya menjual beberapa jasa seperti membayar listrik, tapi secara umum, dia adalah platform untuk penjual-penjual lain membuka toko online, seperti halnya Bukalapak, atau Tokopedia.
Akulaku yang mengatur sistem pembayaran, berikut sistem cicilan, tapi pengadaan barang dari toko-toko pedagang individu di platform ini.
Akulaku mengaku di situsnya:
PT PID dan PT AFI telah terdaftar dan diawasi oleh OJK.
Sayang sekali, ini sepertinya sekedar slogan, karena perilakunya lebih parah dari Pedagang Kaki Lima di Pasar Malam yang hilang esok harinya. Tidak ada efek sama sekali pendaftaran ini.
Satu lagi jeleknya Akulaku, dia adalah mobile-only, tidak seperti platform e-commerce lainnya, yang selalu ada fasilitas website. Paling-paling hanya ada:
Berarti, kita sangat terbatas memberikan feedback, mengumpulkan dan melampirkan bukti, karena tergantung fasilitas terbatas di aplikasinya.
Walau dia ada email resmi cs.id@akulaku.com tapi hanya dapat auto-reply agar menggunakan aplikasi HP untuk melaporkan masalah.
Pengalaman Pembelian HP Dengan Toko Penipu di Akulaku
Ini adalah cerita pengalaman, yang membuka mata, bahwa masih begitu kurangnya profesionalisme di dunia e-commerce Indonesia tercinta.
Kronologi
Saya, lewat saudara saya, memesan HP baru, Vivo Y12, RAM 3GB, Storage 64 GB, pada toko bernama Sinar Abadi di platform Akulaku. Toko bernama indah, tapi lebih cocok dinamakan Sinar Redup Remang-Remang karena perilakunya.
Dia mengaku mengirim tanggal 30 November, 2020.
Setelah 7-8 hari, HP baru sampai.
Harga HP sekitar 1.8jt, dengan ongkos kirim 100,000 (100 Rb), harga total 1.9jt lebih, dan tetap butuh 7 hari untuk sampai. Padahal toko mengaku di Jakarta Barat, dan saya di Jakarta Utara.
Perhatikan, bahwa ini adalah harga cukup standar, bukan harga miring. Bahkan, terasa, sih penjual ingin agar terlihat murah, tapi menambahkan untungnya di ongkos kirim yang tidak wajar. Sayang, keganjilan seolah tak jujur ini saya abaikan.
Dan ini semua tanpa komunikasi yang memadai. Baik dari Akulaku, dari Sinar Abadi, juga dari jasa kurir J&T, semua tidak bisa memberikan jawaban adanya keterlambatan ini.
Nomor resi saat order, dengan saat barang sampai, beda total.
Barang Diterima Tak Sesuai Spesifikasi
Dan, paling parah, barang yang diterima salah:
- Barang Bekas, walau ada plastic diatas box, ternyata segel box telah dilepas. Dan sangat jelas terlihat di casing HP tanda-tanda gores, sebagaimana HP yang sering dipakai.
- HP sudah di setting dengan berbagai aplikasi, bukan dari set-up awal.
- Storage bukan 64GB, tapi 32GB. Ini saja sudah cukup untuk meminta ganti, kalau Akulaku dan Sinar Abadi jujur.
Saya sudah bersusah payah membuat video unboxing sebagai bukti. Sudah mengirim email, twitter, dll. Tidak digubris baik oleh Sinar Abadi ataupun Akulaku.
Ini adalah status keluhan saya pada Akulaku di twitter: https://twitter.com/oxymoron1966/status/1336227127780200448 dengan nomer referensi.
Sebelum inipun, saudara saya, sudah begitu banyak menelepon Customer Service Akulaku, juga berusaha berkomunikasi dengan pihak toko Sinar Abadi tadi.
Niat Penipuan
Kenapa saya sebut penipuan?
Jelas, barang tak sesuai, dan tidak ada keinginan dari pihak toko untuk mengganti dengan yang sesuai.
Terus menerus sih oknum toko Sinar Abadi penjawab chat di Akulaku mengatakan agar membaca ulang spesifikasi barang. Padahal jelas sekali dari screenshot pemesanan spesifikasinya yang dipesan tidak sesuai yang dikirim.
Dari harga HP pun terus terang, bukanlah harga miring, dan sesuai harga pasaran untuk spesifikasi yang dibeli.
Keterlambatan mengirim pun terasa sekali sebagai suatu kesengajaan pihak Sinar Abadi karena telah berniat tidak baik.
Akhir Kata
Hanya mengulang peringatan diawal, agar berhati-hati menggunakan jasa yang tidak profesional dari Akulaku.
Kenapa posting ini disebut Ajang Pelicin Penipu? Karena para toko redup-remang yang berniat menipu, sangat mudah berkembang di platform Akulaku yang sama sekali tidak membantu para pelanggannya. Padahal sumber pendapatan dari para pelanggan sendiri.
Kami di Indonesia termasuk orang-orang yang begitu toleran, dan menerima, tapi tetap ada batasannya.
Kita bandingkan dengan platform Amazon yang ada prosedur jelas mengajukan pengembalian barang, tanpa pertanyaan, dan tak dikenakan biaya pada pelanggan.
Gimana kah e-commerce Indonesia akan bisa berkembang jika penipuan begitu mudah?
Awas, waspada, bijaksanalah para saudara, kerabat, teman, dan pembaca.
Pesan khusus bagi Akulaku dan toko Sinar Abadi, tenang saja, Hukum Alam, Hukum Karma senantiasa ada. Silahkan anda-anda berbahagia ria untuk saat ini, menanti konsekuensi dari perilaku busuk anda.
Bagi saya, dengan ekonomi berkecukupan, yang saya terima hanya rasa kesal dan marah, tapi terbayang bagi pelanggan yang memiliki keuangan terbatas, yang mungkin sudah mengumpulkan uang seperlunya untuk kebutuhan tertentu, tapi ditipu.